TUG8TSd0BUz9TfY5GUWlGUM5BY==

SANFFEST 2025 Masuki Tahap Akhir Kurasi, Siap Menuju Malam Anugerah

Jakarta, 14 Desember 2025 – Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 kini memasuki tahap akhir proses kurasi setelah menerima ratusan karya film dari santri pesantren di seluruh Indonesia. Karya-karya tersebut merupakan hasil dari rangkaian workshop perfilman yang sebelumnya diikuti para santri dengan materi yang disampaikan oleh para ahli di bidangnya.


Ketua Komite SANFFEST 2025, Neno Warisman, menegaskan bahwa SANFFEST tidak sekadar menjadi ajang kompetisi film, melainkan bagian dari upaya membangun ekosistem perfilman yang mengusung misi peradaban mulia.


“Para pemikir peradaban tidak boleh hanya puas pada capaian jumlah penonton. Yang lebih penting adalah memastikan film-film yang ditonton masyarakat tidak justru menggerus nilai-nilai peradaban, melainkan menguatkannya,” ujar Neno Warisman yang akrab disapa Bunda Neno.


Ia menjelaskan, dari ratusan karya yang masuk, film-film terpilih dinilai unggul tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga karena keberanian dalam bercerita, ketulusan nilai, serta kekuatan pesan yang disampaikan.


Dalam proses kurasi, panitia SANFFEST 2025 melibatkan 10 kurator, yakni Dedih Nur Fajar Paksi, Sidi Saleh, Ananta Harshwardhana, Ary Aristo, Fajar Nuswantoro, Yogi Tri Kuncoro, Damas Cendekia, dan Kusen Dony Hermansyah. Selain itu, terdapat tiga dewan juri, yaitu Yudi Datau, Ahmad Ubaidillah, dan Hanief Jerry.


Selain itu, Bunda Neno juga menyampaikan apresiasi atas kesabaran serta dukungan dari para santri dan pesantren di seluruh Indonesia. Menurutnya, seluruh proses seleksi dilakukan dengan penuh tanggung jawab demi menjaga kualitas dan integritas festival.


Lebih lanjut, ia menegaskan, masuknya karya-karya terpilih ke tahap nominasi menjadi awal dari babak penting berikutnya dalam rangkaian SANFFEST 2025.


“Para nominator kini bersiap melangkah menuju Malam Anugerah SANFFEST 2025 sebagai puncak perhelatan, yang akan memberikan penghargaan tertinggi bagi karya terbaik,” katanya.


Penyelenggara berharap, SANFFEST 2025 dapat terus menjadi ruang apresiasi sekaligus pembelajaran bagi santri, serta mendorong lahirnya sineas muda yang berakar kuat pada nilai, karakter, dan kearifan lokal.


“Capaian ini diharapkan menjadi motivasi bagi para santri untuk terus berkarya dan melangkah lebih jauh di dunia industri kreatif, khususnya perfilman Indonesia,” imbuh Bunda Neno.


Mengakhiri pernyataannya, Bunda Neno menyampaikan ungkapan hati yang paling dalam atas capaian SANFFEST 2025. Ia mengaku sangat terpesona dengan masuknya 126 film pendek yang dinilai melampaui ekspektasi awal penyelenggara.


“Para santri yang selama ini dikenal tekun mendalami kitab-kitab keilmuan Islam ternyata mampu menghadirkan karya cerita yang bermutu, baik dari sisi teknis maupun kekuatan gagasan. Capaian ini menjadi bukti bahwa dunia pesantren memiliki potensi kreatif yang luar biasa dan patut diperhitungkan dalam perkembangan perfilman Indonesia,” tutup Ketua Komite SANFFEST 2025. (Red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.